Nanik adalah seniman teater asal Bantul lulusan Seni Teater ISI Yogyakarta. Ia terlibat aktif dalam komunitas teater Saturday Acting Club (SAC) sejak tahun 2007 sampai sekarang dan pernah belajar serta bekerja di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja sejak tahun 2010-2016. Saat ini, ia banyak terlibat aktif dalam produksi-produksi teater di Yogyakarta. Ia menolak eksploitasi terhadap pekerja seni bertubuh mini dalam industri hiburan. Upaya yang diusungnya diharapkan mampu menyodorkan perspektif gender dan difabel yang kuat di lingkungan seni.
Dana Proyek
Durasi
5 bulan
Pertunjukan audiovisual yang berkisah mengenai tiga perempuan bertubuh mini (peyandang achondroplasia) diiringi dengan pemusik yang juga bertubuh mini. Dikemas dalam pertunjukan teater yang akan menampilkan suara-suara personal dari mereka yang memilih kesenian sebagai jalan hidupnya dengan konsep dimana penonton dan pemain begitu intim dan dekat. Sesi akhir pertunjukan akan ada dialog dengan penonton yang sebagian adalah penyandang achondoplasia yang didatangkan dari Aceh, Padang, Jakarta, DI. Yogyakarta, Surabaya, dan Kalimantan yang memiliki beragam profesi termasuk dosen, pengajar dan seniman. Upaya ini diharapkan mengurangi perlakuan buruk seperti dikucilkan, diejek, dan dieksploitasi terutama di dunia hiburan dan untuk menginspirasi masyarakat untuk memiliki perspektif gender dan difabel di lingkungan seni dan masyarakat.
Proposal Lengkap Laporan Naratif